Gaisss kalian tau nggak sih adab-adab terhadap guru??
Seringkali kita mendengar ceramah adab-adab terhadap guru, akan tetapi sering kali kita mengabaikan secara sadar maupun tidak sadar adab kita terhadap guru.
Berikut penulis akan memaparkan adab-adab terhadap guru yang diambil dari Muslim.or.id
Di antara adab-adab yang telah disepakati para ulama’ dalam
menuntut ilmu adalah adab murid kepada gurunya. Imam Ibnu Hazm berkata: “Para
ulama bersepakat, wajibnya memuliakan ahli al-Qur’an, ahli Islam dan Nabi.
Demikian pula wajib memuliakan khalifah, orang yang punya keutamaan dan orang
yang berilmu.” (al-Adab as-Syar’iah 1/408)
Berikut ini beberapa adab yang selayaknya dimiliki oleh
penuntut ilmu ketika menimba ilmu kepada gurunya.
1. Memuliakan guru
Memuliakan orang yang berilmu termasuk perkara yang
dianjurkan. Sebagaimana Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«لَيْسَ
مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُجِلَّ كَبِيرَنَا وَيَفِ لِعَالِمِنَا»
“Bukanlah termasuk golongan
kami, orang yang tidak menghormati orang yang tua, tidak menyayangi yang muda,
dan tidak mengerti hak ulama kami.” (HR. Al-Bazzar 2718, Ahmad
5/323, lafadz milik Al-Bazzar. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shohih Targhib 1/117)
Imam Nawawi rahimahullah berkata:
“Hendaklah seorang murid memperhatikan gurunya dengan pandangan penghormatan.
Hendaklah ia meyakini keahlian gurunya dibandingkan yang lain. Karena hal itu
akan menghantarkan seorang murid untuk banyak mengambil manfaat darinya, dan
lebih bisa membekas dalam hati terhadap apa yang ia dengar dari gurunya
tersebut” (Al-Majmu’ 1/84).
2. Mendo’akan kebaikan
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ أَتَى إِليْكُم مَعْروفاً فَكَافِئُوه
فَإِنْ لَمْ تَجِدوا فَادْعُوا لَهُ، حَتَّى يَعلَمَ أن قَد كَافَئْتُمُوه
“Apabila ada yang berbuat baik
kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa
membalasnya, maka doakanlah dia hingga engkau memandang telah mencukupi untuk
membalas dengan balasan yang setimpal.” (HR. Bukhori
dalam al-Adab al-Mufrod no.
216, lihat as-Shohihah 254)
Ibnu Jama’ah rahimahullah berkata:
“Hendaklah seorang penuntut ilmu mendoakan gurunya sepanjang masa.
Memperhatikan anak-anaknya, kerabatnya dan menunaikan haknya apabila telah
wafat” (Tadzkirah Sami’ hal.
91).
3. Rendah diri kepada guru
Ibnu Jama’ah rahimahullah berkata:
“Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa rendah dirinya kepada seorang guru
adalah kemuliaan, dan tunduknya adalah kebanggaan.” (Tadzkirah Sami’ hal. 88)
Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anhuma dengan kemuliaan dan kedudukannya yang agung, beliau
mengambil tali kekang unta Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu seraya berkata: “Demikianlah
kita diperintah untuk berbuat baik kepada ulama.” (As-Syifa, 2/608)
4. Mencontoh akhlaknya
Hendaklah seorang penuntut ilmu mencontoh akhlak dan
kepribadian guru. Mencontoh kebiasaan dan ibadahnya. (Tadzkirah Sami’ hal. 86)
Imam as-Sam’ani rahimahullah menceritakan
bahwa majelis Imam Ahmad bin Hanbal dihadiri lima ribu orang. Lima ratus orang
menulis, sedangkan selainnya hanya ingin melihat dan meniru adab dan akhlak
Imam Ahmad. (Siyar AlamNubala, 11/316)
Referensi:
Tadzkiratus Sami’
Wal-Mutakallim Wal-Muta’allim oleh Badruddin Ibnu Jama’ah
Al-Kinani Rahimahullah